Wednesday, 2 December 2015

Mengenal Lele Dumbo

Mengenal Lele Dumbo

Ciri-ciri morfologi dan taksonomi

Ciri-ciri khusus ikan lele dumbo (clarias gariepinus) dapat dilihat dari bentuk tubuhnya antara lain : bentuk badannya memanjang, bagian kepala gepeng atau pipih, batok kepala pada umumnya keras dan meruncing ke belakang. berbeda dengan ikan konsumsi lain, ikan lele dumbo tidak bnersisik sama sekali. lele dumbo mempunyai mulut yang lebar dan gigi yang tajam yang dipakai untuk mencabik-cabik makanannya.


Ciri-ciri morfologi lele dumbo lainnya adalah sungutnya. sungut berada disekitar mulut berjumlah delapan buah atau empat pasang terdiri dari sungut nasal dua buah, sungut mandibular luar dua buah, mandibular dalam dua buah serta sungut maxilar dua buah. selain dengan mencium ikan lele juga dapat menemukan makanan atau mangsanya dengan cara meraba menggunakan salah satu sungutnya.

Lele dumbo juga memiliki lima buah sirip yang terdiri dari sirip pasangan (ganda) dan sirip tunggal, yang berpasangan adalah sirip dada (pectoral) dan sirip perut (ventral). sedangkan yang tunggal adalah sirip punggung (dorsal). ekor (caudal), dan sirip dubur (anal). pada sirip dada dilengkapi dengan patil atau taji yang tidak beracun. dibanding lele lokal, patil lele dumbo lebih pendek dan tumpul. selain dapat melompat untuk meloloskan diri dari kolam, ikan lele dumbo juga mampu merangkak-rangkak (gerakan zig-zag) diatas tanah tanpa air dalam waktu yang cukup lama asalkan lembab.

Ikan lele dumbo menurut klasifikasai berdasar taksonomi yang dikemukakan oleh Weber De Beaufort yang dikutip bachtiar (2006) digolongkan sebagai berikut:

Filum : chordata

Sub filum : vertebrata

Kelas : pisces

Sub kelas : teleostei

Ordo : ostariophysi

Sub ordo : siluroidae

Famili : clariidae

Genus : clarias

Spesies : clarias gariepinus


Habitat

Semua perairan air tawar dapat menjadi tempat hidup bagi ikan lele dumbo misalnya waduk, bendungan, danau, rawa, dan comberan atau genangan air tawar lainnya. di alam bebas, lele dumbo ini memang lebih menyukai air yang arusnya mengalir perlahan atau lambat dibandingkan dengan air yang deras.

Walau lele dumbo jelas mendiami perairan tawar, namun sering kali terdapat pada perairan payau. lele dumbo asal Afrika ini ternyata toleran terhadap suhu air yang cukup tinggi yaitu 20o – 35 oC. disamping itu, ia dapat hidup pada kondisi lingkungan perairan yang jelek. dengan kata lain, kondisi air yang kandungan oksigenya sangat minim lele dumbo masih dapat bertahan hidup karena lele dumbo dikaruniai alat pernapasan tambahan yang disebut organ aborescent. dimana alat pernapasan tambahan ini berbentuk seperti benang-benang kapas yang mengumpul dan terletak diujung lembaran insang. dengan alat tambahan ini lele dapat mengambil oksigen secara langsung di permukaan air. sehingga hal inilah yang menyebabkan lele dapat bertahan hidup diperairan yang kurang baik atau perairan dengan kandungan oksigen sangat sedikit bahkan sering pula dijumpai lele mampu bertahan hidup berjam-jam tanpa air asalkan tanahnya lembab.

Tingkah laku dan kebiasaan makan

Kehidupan ikan lele dialam secara umum biasanya pada siang hari jarang menunjukkan aktifitasnya dan lebih suka bersembunyi ditempat yang sejuk dan gelap. hal ini sesuai dengan sifatnya yang nokturnal (aktif pada malam hari). untuk menjadi makan pun dilakukan pada malam hari. namun berbeda halnya pada kolam budidaya, ikan lele dumbo dapat dibiasakan makan pada siang atau malam tergantung dengan kebutuhan dan kesanggupan pembudidaya itu sendiri. selain itu ikan lele dumbo juga mempunyai gerakan yang agresif, tidak merusak pematang, dan biasannya seluruh badannya akan menjadi loreng jika menderita stres atau terkejut secara tiba-tiba.

Lele dumbo tergolong jenis ikan pemakan segala (omnivora). ia menyatap makanan alami yang ada di dasar perairan berupa kutu-kutu air (daphnia, moina, copepoda), cacing, jentik-jentik serangga, siput kecil, dan makanan buatan seperti pelet. selain itu ikan lele dumbo juga suka memakan hewan yang mati dan membusuk di dalam air sehingga ikan lele didaulat sebagai ikan pemakan bangkai atau scavenger.

Kelangsungan Hidup

Kelangsungan hidup suatu populasi merupakan nilai presentase jumlah ikan yang berpeluang hidup selama masa pemeliharaan tertentu. tingkat kelangsungan hidup atau survival rate (SR) akan sangat menentukan produksi yang akan diperoleh dan erat kaitannya dengan ukuran ikan yang dipelihara. ikan lele dapat hidup dengan baik di daratann rendah sampai daerah perbukitan yang tidak terlalui tinggi (pada suhu 24 0 - 26 0C ). apabila suhu tenpat hidup terlalu dingin, misalnya dibawah 20 0C, . pertumbuhannya agak lambat. suhu air akan berpengaruh terhadap pertumbuhan, reproduksi dan kelarutan gas-gas perairan.

Kenaikan suhu perairan akan diikuti oleh kenaikan derajat metabolisme serta meningkatnya kebutuhan ikan akan O2  terlarut. adanya perbedaan kondisi lingkungan yang drastis yang dialami benih lele secara tiba-tiba ketika baru dipindahkan ke wadah penbesaran akan menyebabkan ikan stress dan meningkatkan resiko mortalitas. sekalipun hanya stres, kemudian ikan akan rentan mengalami sakit penyakit atau cacat dan pada akhirnya mati.

Perkembangbiakkan

Pada umumnya lele dumbo dapat dikatakan dewasa bila sudah mencapai umur 8-12 bulan dan telah matang kelamin atau gonad dan beratnya mencapai 300 gram. lele dumbo dialam bebas biasanya berkembangbiak pada musim hujan. lele dewasa yang telah matang gonad akan mencari pasangannya sendiri, lalu melakukan perkawinan di dalam sebuah lobang persembunyiannya.

Lele dumbo tidak membuat sarang melaikan hanya meletakkan telurnya disekitar lubang persembunyiannya maupun di ranting-ranting yang tenggelam atau tumbuhan air lainnya. tempat bertelur lele dumbo biasanya di tempat yang dangkal dengan kedalaman air sekitar 20-30 cm. ikan lel dumbo akan mengawali perklawinan dengan cara berkejar-kejaran disekitar tempat pemijahan, induk jantan akan terus mengejas induk betina dan berusaha menyudutkan induk betina hiongga induk betina terangsang untuik mengeluarkan telurnya dan kemudian segera induk jantang menyemprotkan spermanya ke telur-telur tadi. dengan demikian maka terjadilah proses p[embuahan secara alami. pemijahan berlangsung cukup lama, lalu induk jantan akan pergi meninggalkan induk betina beserta telur-telurnya. induk betina akan menjaga telur-telurnya hingga menetas menjadi spesies baru atau biasa disebut larva hingga larva tadi dapat mencari makan sendiri.

Pada kegiatan budidaya, proses pemijahan dilakukan pada sebuah kolam khusus atau bak yang diberi kakaban yang terbuat dari ijuk sebagai media penempel telur yang diletakkan didasar kolam atau bak. setelah induk bertelur, biasanya induk jantan dan betina dipindahkan dan telur dirawat serta ditetaskan ditempat yang terpisah.

Pemijahan lele pada kolam budidaya jika tidak ada masalah dan teknik pemijahannya benar biasanya telur akan menetas secara keseluruhan dua hari setelah proses pemijahan berlangsung. tingkat keberhasilannya bisa mencapai 70 o/o dari total telur yang dihasilkan. untuk lele budidaya, bila perawatan induk baik dan pemberian pakannya mengandung protein lebih dari 30 o/o maka induk sudah dapat dipijahkan lagi satu bulan setelah pemijahan sebelumnya. umumnya seekor induk betina dengan berat 300 gram dapat menghasilkan 1.000 - 4.000 butir telur. jumlah telur ini akan terus meningkat seiring dengan pertambahan usia dan pertumbuhan fisik induk lele (gubawan 2009).

Demikian artikel tentang mengenal lele dumbo yang dapat sara paparkan, semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian. Salam Sukses......

No comments: