Pembenihan Ikan Mas
Latar Belakang
Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang banyak dibudidayakan masyarakat. keberadaannya dalam bidang usaha budidaya sangatlah berperan penting dalam usaha peningkatan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.
Usaha budidaya ikan mas khususnya di indonesia memiliki prospek yang sangat baik untuk di kwmbangkan. usaha peningkatan produksi ikan mas utamanya dalam bidang budidaya dapat dilakukan dengan pemanfaatan sumberdaya alam atau dengan teknologi baru yang berhubungan dengan perikanan. akan tetapi pembudidayaan benih sering kali menjadi masalah utama dalam proses budidaya. ini disebabkan oleh sector penangkapan dan musim sehingga ketersediaan benih menjadi berkurang. oleh sebab itu, untuk mengantisipasi terjadinnya kelangkaan benih dalam budidaya maka diperlukan suatu usaha pembenihan ikan mas.
Pembenihan ikan mas merupakan salah satu proses yang terdiri dari unit-unit kegiatan yang berlainan antara satu dengan yang lainnya. fase kehidupan ikan mas yang ditetaskan dikolam memerlukan suatu usaha penanganan secara intensif dan menyeluruh mulai dari persiapan, perawatan, sampai dengan pemanenan serta kegiatan lain yang berkaitan dan dapat menentukan keberhasilan produksi benih ikan mas yang layak untuk dibudidayakan.
Persiapan Kolam Pendederan
Kolam yang akan dipakai untuk pendederan hendaknya terlebih dahulu di olah dengan cara membalik dasar tanah dan meratakannya, ini bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah. jika terdapat pematang yang bocor, maka harus dilakukan penempelan pada bagian yang bocor tersebut agar kolam dapat berfungsi sempurna.
Setelah konstruksi kolam dinyatakan baik, hal selanjutnya yangh harus kita lakukan adalah melakukan pengeringan kolam selama 5-7 hari (tergantung cuaca) agar gas-gas beracun dari hasil pembusukan menguap serta hama penyakit dan telur ikan buas mati. kolam diisi air setinggi 30 cm. dan di pupuk dengan menggunakan pupuk kandang dan ure dengan dosis masing-masing 500 gr/m untuk pupuk kandang dan 10 gr/m untuk pupuk urea. tujuanya adalah untuk menumbuhkan pakan alami (plankton) yang akan menjadi makanan larva ikan nantinya, sedangkan untuk menstabilkan pH tanah perlu dilakukan pengapuran dengan dosis 10 gr/m. pengapuran sebaiknya dilakukan sebelum pemmupukan dilakukan. air kolam dapat dinaikan ketinggiannya menjadi 70 cm. setelah 5-7 hari setelah pemupukan biasannya air mengalami perubahan warna menjadi kehijauan dan ini pertanda bahwa plankton telah tumbuh dan larva siap ditebar.
Persiapan Bak Pemijahan
Pemijahan dilakukan didalam bak berukuran 6 m x 1 m. sebelum bak digunakan, terlebih dahulu bak dibersihkan. bak diisi air setinggi 70.cm. didalam bak diberi happa untuk memudahkan dalam penangkapan induk nantinya. sebagai penempel telur kita dapat memakai kakaban yang terbuat dari ijuk yang dijepit dengan bambu.. kakaban biasanya berukuran 1,5 m x 0,4 m. pada umumnya untuk 1 kg induk ikan mas diperlukan kakaban sebanyak 6-8 buah. kakaban tersdebut dipasang dengan posisi 5-10 cm dari permukaan air dengan bantuan tali atau pemberat. ini dilakukan karena ikan mas pada umumnya melakukan pemijahan dibawah permukaan air.
Dalam proses pemijahan ikan mas sangat membutuhkan oksigen terlarut yang sangat banyak untuk itu jika bak pemijahan tidak dilengkapi dengan sirkulasi air (air jalan) maka ada baiknya dipasang aeratot (alat pembuat gelembung udara) untuk mencukupi suplai oksigen terlarut yang diperlukan oleh ikan.
Seleksi Induk
Adapun ciri-ciri induk ikan mas yang telah matang kelamin/matang gonad adalah sebagai berikut:
- induk betina
Perut gendut dan lembek
Gerakanya terkesan lamban
Bila diurut dari sirip dara ke arah kelamin akan mengeluarkan cairan kuning telur/butiran telur.
- induk jantan
Perut langsing
Gerakannya aktif dan lincah
Bila diurut dari sirip dada ke arah kelamin akan mengeluarkan cairan sperma. (berwarna putih)
Penyuntikan
Sebelum proses penyuntikan berlangsung, induk terlebih dahulu ditimbang untuk mengetahui berat induk yang akan disuntik tersebut dengan perbandingan antara jantan dan betina adalah 1:1. penimbangan ini dimaksudkan juga untuk membantu mempermudah penghitungan dosis obat. ikan yang sudah ditimbang disuntik dengan obat perangsang ber merk dagang Ovaprime dengan dosis suntik sebanyak 0,5 cc/kg induk ikan mas.
Proses penyuntikan dilakukan pada otot punggung (intramuscular) dengan melakukan perhitungan sisik, yaitu dari batas kepala 5 sisik ke belakang dan 3 sisik ke samping kiri atau kanan dengan kedalam jarum 1-1,5 cm. dan sudut kemiringan jarum berkisar antara 45-60 derajat. setelah induk disuntik, induk dimasukkan kedalam bak pemijahan yang telah disiapkan. induk ikan mas akan mengawali proses pemijahan dengan berkejar-kejaran. setelah induk terangsang maka betina akan mengeluarkan telurnya pada substrat yang telah dipasang dan dengan spontan induk jantang akan menyemprotkan spermannya ke telur-telur tadi. biasanya ikan mas akan memijah dengan interva wakytu 8-10 jam setelah penyuntikan.
Penetasan Telur dan Perawatan Larva
Telur hasil pemijahan akan menetas antara 2-3 hari setelah proses pemijahan. dalam proses penetasan telur, kebnersihan bak harus benar-benar terjaga agar telur tida terserang jamur sehingga mati dan tidak menetas. setelah telur menetas menjadi larva, larva tersebut tidaklangsung diberi makan karena secara alami ia telah dibekali dengan kantong telur sebagai asupan makan sampai periode tertentu. pada hari keempat biasannya larva sudah kuat dan kakaban siap dipindahkan. setelah itu barulah larva diberi asupan pakan dari luar berupa emulsi kuning telur. cara membuat emulsi kuning telur adalah dengan merebut telur hingga matang dan mengambil bagian kuningnya saja. kuning telur ini dilarutkan dengan air sebanyak 500 ml. telur dihaluskan dengan bantuan kain sebagai saringan hingga emulsi benar-benar halus dan lembut. tuangkan larutan tadi kedalam botol sprayer (semprot) dan semprotkan secara merata pada permukaan air bak. biasannya 1 butir kuning telur dapat diberikan untuk 100.000 ekor larva. larva dapat diberi makan sebanyak 3x sehari. perawatan larva ini dapat dilakukan didalam bak selama 1 minggu.
Selain pemberian pakan, bak juga perlu diperhatikan kebersihan dan keamanannya. jika air terlalu kotor, disarankan mengganti air sebanyak 80 bagian dengan cara sifon. yaitu pengurangan air dengan menyedot menggunakan selang secara hati-hati, jangan sampai larva ikut tersedot keluar. usahan menyedot bada bagian dasar bak yang banyak tumpukan kotorannya. setelah air tesisa 20 persen, isi kembali dengan air yang baru sampai ketinggian semula.
Pendederan dan Perawatan
Larva-larva ikan mas yang telah berumur 1 minggu harus ditebar ke kolam karena mereka memerlukan tempat yang lebih luar dan makanan yang lebih banyak untuk tumbuh. penebaran dilakukan pada pagi hari atau sore hari untuk menghindari stress akibat tingginya suhu. ikan ditebar dengan menggunakan sibut dan ember carannya: air disurutkan hingga didalam bak tersisa sedikit air dan larva saja. ikan ditimba dengan menggunakan sibur atau piring dan dipindahklan kedalam ember. sesampai dikolam, ember yang berisi larva diletakkan miring pada permukaan air, tambahkan air kolam kedalam ember guna menyesuaikan suhu ember dengan suhu air kolam, lakukan ini hingga ember penuh sampai tenggelam, biarkan larva ikan keluar dengan sendirinnya. lakukan ini dengan hati-hati karena pada tahap inilah tahap penentu keberhasilan dalam suatu proses produksi.
Perawatan larva selama dikolam meliputi: pemebrian pakan, pengontrolan ikan liar, pembersihan kolam, dan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan perikanan. larva dapat diberi pakan berup[a dedak halus atau pakan yang telah dihaluskan. pemberian pakan dilakukan 2x sehari yaitu pagi dan sore. pendederan ini biasannya berlangsung selama 1 bulan. setelah 1 bulan benih dapat dipanen, ukurannya mencapai rata 2-3 cm.
Demikian artikel tentang agribisnis pembenihan ikan mas dari saya, semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment